Tips mencegah hewan bersarang di Mobil

Banyak para pemilik kendaraan lebih mengutamakan kebersihan bagian luar (eksterior), dibandingkan dengan bagian interior mobil. Hal ini dilakukan agar kendaraan mampu terlihat menarik di mata pengendara lain.

Namun Anda juga harus lebih memperhatikan bagian interior. Soalnya hewan seperti semut, kecoa, laba-laba dan tikus, siap menjadi penghuni di dalam kendaraan Anda.

Hewan bisa bersarang di mobil lewat beberapa cara:
Kendaraan sering diparkir di bawah pohon, di rumput atau dekat kebun. Hal ini yang memudahkan semut masuk ke dalam mobil Anda.
Kendaraan terlalu sering tidak digunakan atau sering diparkir di suatu tempat. Tentu ini bisa memudahkan semut, kecoa, tikus, bahkan laba-laba tinggal di dalam mobil.
Kendaraan terlalu sering diparkir di tempat lembab. Ini memudahkan kecoa berkoloni didalamnya.
Cara mencegah hewan masuk ke mobil:
    Bersihkan kendaran anda setiap waktu, baik interior dan eksterior.
    Bersihkan sisa-sisa makanan di dalam mobil anda.
    Hindari memarkirkan kendaraan di bawah pohon, diatas rumput, dan atau di dekat kebun.
    Hindari parkir di tempat yang lembab.
    Jangan terlalu lama memarkirkan kendaraan anda di suatu tempat.
    Gunakanlah kendaraan anda, jangan hanya tersimpan di dalam garasi Anda.
    Bersihkan karpet-karpet kendaraan anda menggunakan vakum (atau dicuci). Jangan hanya membersihkan bagian ekterior.
    Periksalah kendaraan anda setiap waktu baik eksterior, interior dan bagian mesin anda.

sumber

Toyota Etios Akan Dirakit di Indonesia

Rencana besar Toyota untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi salah satunya akan berimbas pada perakitan Toyota Etios. Citycar yang diprediksi berperang dengan penjualan Nissan March dan Honda Brio yang sudah lebih dulu menuai jumlah konsumen. Mengenai kepastian perakitan itu sendiri, sejumlah sumber sudah menyampaikan.

"Etios nantinya akan dirakit di sini," ungkap sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Grup Toyota sendiri sebelumnya diberitakan akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam keterangannya mengatakan bahwa Toyota dalam beberapa waktu ke depan akan menyiapkan model-model untuk diekspor ke beberapa negara, termasuk kawasan ASEAN dan lebih jauh Asia, hingga Afrika dan Australia.

Dalam paparannya, Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Johnny Darmawan menyampaikan bahwa dari rencana Rp 26 triliun, sebagai tahap pertama, investasi sebesar Rp 13 Triliun akan dikeluarkan dalam waktu 5 tahun ke depan. Dana tersebut berasal dari enam perusahaan, yakni Toyota Motor Corporation, Daihatsu Motor Co Ltd, Denso Corp, Toyota Auto Body Co Ltd, Toyota Tsusho Corporation (TT), dan Aisin Seiki Co Ltd (AS).

Soal mesin, Etios yang sudah dijual di India menggunakan mesin tiga silinder 1.200 cc DOHC bertenaga 80 PS pada 5.600 rpm dengan torsi 104 Nm pada 3.100 rpm. Aspek efisiensi bahan bakar yang tepat guna, yakni VVT-i, bakal jadi senjata bagi Etios, terutama dibanding rival-rivalnya.

VVT-i pada dasarnya merupakan sistem untuk mengatur kerja katup secara elektronis dan seefisien mungkin. Kerjanya mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi berkendara (oleh sopir) yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan sekaligus menurunkan tingkat emisi bahan bakar serendah mungkin. Dengan demikian, tenaga yang dihasilkan lebih besar walaupun kapasitas cc silinder mesin kecil.

Harganya diprediksi paling mahal di kisaran 150 juta. Harga ini cukup bersaing dibanding Honda Brio, yang dijual dalam empat varian dan harga, mulai dari Brio S M/T Rp. 149 juta, Brio S A/T dihargai Rp. 159 juta, Brio E M/T dijual Rp. 160 juta, hingga Brio E A/T dijual Rp 170 juta sebagai yang termahal.

sumber